RSS

Surat Terakhir ? [Cerpen] #‎YSF2ndAnniversary‬

Surat Terakhir ? [Cerpen] 
Muthia Khansa Pratiwii 

Shilla menatap sendu pepohonan rindang pada bangku taman sekolah,tempat yang kini menjadi saksi tak kasat mata atas awal dari segala skenario kepedihan yang ia alami.semua bermula disana,sampai berakhir disana pula dan menghantar kan pada pemisah jurang kelam terpedih yang menjadi akhir skenario.shilla mendesah pelan seraya memejamkan mata sejenak,lalu merogoh saku seragam sekolahnya meraih secarik kertas merahmuda yang mulai lusuh,shilla menghela nafas lagi dan kembali larut pada bait bait kalimat yang tertera pada kertas merah muda yang lusuh itu,

“shilla... maaf mungkin saat shilla mulai membaca surat ini kakak sudah pergi...shilla,maaf ya dihari terakhir sebelum kakak melanjutkan sekolah dimanado hubungan kita malah tak baik,tapi jujur saat itu,saat hari terakhir kita bertemu banyak sekali hal yang ingin kakak bicarakan,tapi kamunya sudah keburu marah sama kakak,kakak jujur memang awalnya sih kakak suka ify tapi..sebenarnya setelah kakak mengenal lebih dekat dengan kamu,kakak jauh lebih tertarik pada kamu,bahkan sebenarnya saat itu,saat terakhir kita ketemu kakak pengen nyatain cinta sama kamu,tapi kamu nya keburu marah, mungkin kamu berfikiran kakak pecundang kan ?,tapi jujur kakak sebenernya gak maksud gini,tapi keadaan yang memaksa, pesen kakak walau kita jauh jangan lupain kakak yah kita kan masih bisa bbman,mentionan, bahkan lewat do’a kita bisa bertelepati loh,kakak yakin itu.. love you ashilla
from :mario “

bulir bulir air mata sejak beberapa saat tertahan kini tak mampu dibendung oleh shilla lagi ,sekelebat bayangan itu muncul,sejak awal pertemuannya pada pemuda itu hingga pada akhirnya jurang maut memisahkan pada jalan cerita kepedihan yang kini mulai dijalaninya.

*flashback on*
“mau kemana shill?” tanya ify saat melihat shilla beranjak bangkit dari singgahsana terbaiknya dikelasnya
“ke taman,baca baca novel mau ikut gak ?” tawar shilla pada sahabatnya itu
ify berfikir sejenak lalu mengangguk antusias kemudian bangkit berjalan cepat menuju bangku taman sekolah,
“boleh duduk ?”tanya seorang pemuda pada shilla dan ify
shilla dan ify serempak mengangguk pelan, “murid baru kak ?” celetuk ify karena merasa bosan karna shilla dan pemuda itu sibuk dengan lembaran novel yang dipegangnya.
pemuda itu tersenyum “iya,kenalin mario “
“ify” “shilla”
setelah perkenalan singkat itu,pemuda itu dan juga shilla kembali larut pada lembaran kertas yang di pegangnya,“eh shill,kekelas yuk tuh liat tuh bu ira udah mau masuk kekelas”ajak ify
“bentar fy,satu lembar lagi abis bab ke duabelasnya nih” jawab shilla sedikit sewot
ify mendengus sebal “ih.. ya udah aku kekelas duluan yah” kata ify
“hm..” jawab shilla seadanya
sesaat setelah ify kembali kekelas keheningan kemali tercipta pada bangku taman itu,
shilla tersenyum sumringah setelah membaca bagian terakhirnya novelnya,lalu bangkit dari bangku taman semabri berpamitan pada pemuda disebelahnya “duluan ya kak..”
“eh tunggu shill” panggil pemuda itu seraya menarik lembut lengan kanan milik shilla
“apa kak ?” tanya shilla sedikit tersentak kaget
rio bertanya ragu “em, boleh bagi nomor handphone kamu ?“
shilla berfikir sejenak lalu mengangguk pelan dan meraih pulpent yang diberikan kakak kelasnya itu,”nih kak” kata shilla
pemuda itu tersenyum “makasih ya”,
shilla hanya balas tersenyum lalu berlari cepat menuju kelasnya
*flashback off*
Shilla tersenyum kecut mengingat awal pertemuannya bersama pemuda itu,pemuda yang kini telah tiada,awal pertemuan yang membuat hari hari kebelakangnya menjadi lebih dekat dengan pemuda itu,pemuda yang menjadi raja menampung rasa dalam relung hati shilla,segala nya terasa begitu cepat,perputaran rotasi bumi seakan tak terasa saat detik detik perhitungan jangka penghabis waktu shilla bersama pemuda itu telah berada diujung waktu,segalanya hanya bermula dengan pesan singkat tak berarti namun tak henti memberikan seringai tawa pada raut wajahnya,dan memberikan kerinduan saat dalam jangka waktu sepersekian detik pesan singkat itu tak terbalas oleh sang empunya, hinggah makan malam romantis tak terencana pada tempat yang sederhana menghadirkan selimut kebahagiaan yang tak terlupakan sampai kapanpun,segala hal kecil yang begitu membuat nya bahagia bahkan sangat amat bahagia,namun segalanya bagaikan lamunan indah yang hancur seketika kala malapetaka itu datang menghampiri kisah lamunan yang begitu berarti pada diri shilla.

*flashback on*
Shilla hanya mampu menopang dagu dengan raut wajah kusam pada bangku putih taman,derap langkah seseorang sedikit mengganggu kegiatan tak berarti yang tengah dilakukan shilla,beriringan dengan suara khas sahabat nya”kamu kenapa shill?”tanya ify pada shilla
shilla mendesah pelan,“kak rio fy..” lirih ku lalu kembali menunduk sedih
ify mengeryit dahi tak mengerti “kak rio kenapa?buat kamu sampai sedih gini?kak rio macem macem sama kamu ?” cemas ify
shilla menggeleng cepat “tadi aku denger dari ruang guru ,kak rio dapet beasiswa buat ngelanjutin sekolah dimanado” tutur shilla
ify semakin mengeryit dahi tak mengerti “bukannya itu berita bagus kok kamu malah sedih gini ?”tanya ify sangat heran
“iya sih,aku juga gak tau kenapa aku sesedih ini padahal kak rio bukan siapa siapa aku,tapi aku sedih banget kalo nanti bakal jauh dari kak rio” tutur shilla dengan mata yang mulai berlinang linang
ify tersenyum tulus,lalu mengacak pelan rambut shilla “itu namanya sih kamu suka sama sama kak rio”kata ify yang hanya dibalas pandangan tak mengerti dari raut wajah shilla

drrt drrt... shilla merogoh sakunya mengambil ponsel nya yang bergetar,
“hai shill?”sapa pemuda diseberang
shilla tersenyum kecut saat mendengar sapaan pemuda diseberang sana,pemuda yang sesaat lalu membuat hati nya berkecamuk tak jelas “iya kak ?” tanya shilla singkat
“kamu dimana ?”
“ditaman” jawab shilla seadanya
“ya udah kakak kesana yah,kamu jangan kemana mana ada yang ingin kakak omongin sama kamu?”pinta pemuda itu
yang hanya dibalas gumaman tak jelas dari shilla
ify melirik teman disebelahnya,lalu menghela nafas pelan “aku kekelas dulu yah ?” kata ify sembari bangkit dari bangku taman, dan hanya dibalas senyum tipis yang hampir tak terlihat disertai anggukan pelan oleh shilla.
tak selang lama derap langkah disertai susulan suara baritone dan harum mint yang begitu khas melekat pada pemuda itu seakan mejadi alat medis sederhana penghilang segala kerisauan yang sedang dialami shilla.
“shill”panggil pemuda itu
shilla menoleh dan mencoba tersenyum biasa seakan tak terjadi apapun,shilla lalu melirik ke arah pemuda yang terlihat sedang menghirup oksigen dan seakan mencoba menenangkan diri“kakak harus ngelanjutin sekolah dimanado shill, maaf kakak harus ninggalin shilla”
shilla kembali menunduk sedih tak menjawab pernyataan kejujuran yang sebenarnya telah diketahuinya, shilla sedikit tersentak kala jemari pemuda itu tengah memegang lembut kedua jemari shilla “kakak mau bicara jujur sama shilla,tapi shilla harus janji gak akaan marah dan tetep dengerin pembicaraan kita sampai selesai ?”kata pemuda itu,dan dibalesan anggukan ragu dari shilla
“jujur.. sebenernya saat awal pertemuan kakak sama kamu dan ify,kakak... tertarik bahkan sangat tertarik sama ify,tapi...”
“udah kak,gak perlu dijelasin lagi shilla sekarang tau kok,kakak ngedeketin shilla cuma supaya shilla ngebantuin kakak deket dengan ify kan.. iya kan ?”cerca shilla disertai lelehan air mata yang tak terbendung lagi.
rio hanya menggeleng cepat atas segala pernyataan menjurus tuduhan yang divoniskan shilla padanya,jujur pada awalnya rio memang berniat seperti itu,tapi segalanya berubah karna senyum shilla seakan menjadi penghapus nama ify dalam lembaran perasaan pada hatinya.
“kalo kakak mau pergi,pergi aja ! shilla bukan siapa siapa ,ngapain ngasih tau sama shilla kalo kakak mau pergi ! Pergi aja kalo perlu gak ussah balik lagi ! Shilla bencikakrio. Shilla gak mau ketemu kk lagi?” kata shilla sarkatis.

*

sinar cakrawala pagi telah menempati tahta tertinggi nya menggantikan tahta rona rembulan rembulan yang telah pudar,namun shilla masih enggan bangkit dari tahta mimpi nya,mata nya seakan memberat akibat tangis nya yang tak henti sejak kejadian kemarin. Shilla mendesah pelan mengingat kejadian kemarin ,pernyataan kejujuran yang memvonis kepedihan bagi hati shilla,
tok tok tok “shilla... shilla.... ?”
shilla sedikit tersentak dan mengeryitkan dahi sedikit keheranan pagi begini udah ada yang gedor-gedor gak jelas dikamarnya.shilla lalu bangkit meraih kenop pintu dan sedikit keheranan saat melihat ify berada diluar kamarnya “eh ify,ada apa fy ?”tanya shilla,kadar keheranannya seakan bertambah saat melihat wajah ify yang menjadi pucat pasi tak jelas “kak rio shill... kak rio kecelakaan,tadi pagi aku nonton berita dan pesawat yang ditumpangi oleh kak rio buat kemanado kecelakaan shill,jasad. Kak rio belumditemuin "jelas ify pada shilla
tubuh shilla seakan termantra dan dalam sejekap seluruh tubuhnya menegang.
“shill,kamu gak kenapa kenapa kan ?maaf aku bawa berita buruk kayak gini,oh iya kemarin setelah kamu ketemu sama kak rio,kak rio nitip ini buat kamu ?”kata ify tak tega,sambil menyerahkan kertas merah muda untuknya.
shilla memandang kertas merah muda yang menjadi akhir pembatas dan pertahanan air matanya,air matanya tumpah tak mampu lagi terbendung,perasaan tak percaya menghatuinya,kata kata terakhir nya saat pertemuan terakhirnya pula pada pemuda itu seakan menjdi alarm penanda kesalahan yang diperbuatnya.

*flashbackoff*

“dan inilah akhir segalanya,gak ada lagi pesan singkat dari kak rio yang membuat aku begitu kalut saat dalam jangka waktu sepersekian detik tak mendapat balasan,gak ada lagi tawa renyah dan lelucon garing dari pemuda dari kak rio,gak ada lagi makan malam romantis ditempat sederhana namun begitu mengesankan”kata shilla sambil tersenyum kecut begitu sarkatis
“ini emang salah ku,coba aja saat terakhir aku bertemu kak rio,aku gak langsung marah mungkin gak gini,bahkan kalimat terakhirku saat terakhir aku ketemu kak rio... maaf kak “ kata shilla mendesah keras sambil menangis,takkan ada guna lagi menahan tangis dengan senyum kepalsuan yang selalu ia tunjukan untuk menutupi kesedihannya didepan pemuda itu,karna pemuda itu udah gak ada.

“shilla ?”
panggilan itu seakan menjadi mantra ampuh yang membuat tangisnya terhenti,shilla begitu mengenal suara itu,suara baritone itu,bahkan sekarng harum mint khas itu telah menyeruak pada organ pernafasan shilla, shilla segera menoleh cepat.
“kak rio ?”kata shilla ragu,benar benar tak percaya apa yang dilihatnya sekarang,apa ini mimpi?kalau mimpi shilla benar benar berharap tak kan ada yang pernah membangun kannya.
“shilla gak salah liat kan ?”tanya shilla,yang dibalas dengan senyum dan gelengan cepat dari pemuda itu,
seakan melupakan segala gengsi yang dimilikinya,shilla berlari menghampiri pemuda itu lalu memeluknya seakan tak peduli tatapan aneh dari teman teman disekolahnya,
“shilla minta maaf kak,”
“shilla gak salah kok”kata pemuda itu
“kata ify kakak kecelakaan saat perjalanan ke manado,dan ify ngasih surat terakhir yang kakak buat untuk shilla”tutur shilla
rio hanya tersenyum gemas memandang shilla,”surat ? oh surat itu,kakak memang nitip surat buat kamu di ify,tapi bukan surat terakhir kok lagi pula surat itu kakak minta diify buat dikasih kekamu nanti kalo kakak udah pergi kemanado,jaga jaga kali aja karna kejadian waktu itu kamu gak mau lagi ngobrol bareng kakal,lagi pula shilla gak mikir apa ? ngapain kakak ke manado,ujian aja belum ? terus kalau pun bener, disurat aja kakak udah jelasin walau kita jauh kita masih bisa berhubungan”jelas rio sambil tak henti menyeringai senyum.
shilla masih saja memandang rio dengan raut kebingungan “terus kenapa selama seminggu kemarin kakak gak keliatan ?”tanya shilla lagi
“kamu lupa ?kakak kan ikut lomba olimpiade jadi gak sempet buat kesekolah,shilla..shilla”
“IFYYYYYY SIALAN AAAHH !!!”jerit shilla
“shilla keliatan kayak orang bodoh banget seminggu kebelakang tadi dong kak “kata shilla
rio hanya tersenyum,baru menyadari gadisnya begitu polos saat terjebak dalam kekalutan kisah hidup.
“jadi gimana?”tanya pemuda itu ,sambil menyeringai aneh khasnya
“apa ?” tanya shilla pura pura gak tau
“jawaban dari pertanyaan kakak disurat itu ?”jelas rio terang terangan
namun hanya dibalas senyum bahagia dan tatapan malu malu shilla..

-SELESAI- 

0 komentar:

Posting Komentar